Kamis, 28 November 2013

SARINGAN AIR SEDERHANA DENGAN PASIR


Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan Pasir Lambat (SPL) alias Slow Sand Filter (SSF) sudah lama dikenal di Eropa sejak awal tahun 1800an. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air kotor. Saringan Pasir Lambat sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih pada komunitas skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.

Proses penyaringan pada Saringan Pasir Lambat dilakukan secara fisika dan biologi. Secara Fisika, partikel-partikel yang ada dalam sumber air yang keruh atau kotor akan tertahan oleh lapisan pasir yang ada pada saringan. Secara biologi, pada saringan akan terbentuk sebuah lapisan bakteri. Bakteri-bakteri dari genus Pseudomonas dan Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak membentuk sebuah lapisan khusus. Pada saat proses filtrasi dengan debit air lambat (100-200 liter/jam/m2 luas permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan akan dimusnahkan oleh bakteri-bakteri tersebut.

Secara umum skema dari Saringan Pasir Lambat dapat dilihat sebagai berikut :

Saringan Pasir Lambat

Atau mungkin anda dapat memodifikasinya sehingga menjadi seperti gambar di bawah ini
Saringan Pasir Lambat Sederhana



Untuk perawatan saringan pasir lambat, secara berkala pasir dan kerikil harus selalu dibersihkan. Hal ini untuk menjaga agar kuantitas dan kualitas air bersih yang dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi penumpukan patogen / kuman pada saringan. Untuk mendapatkan hasil air bersih yang lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya, anda dapat menggabungkan atau mengkombinasikan saringan pasir lambat ini dengan berbagai jenis metode penyaringan air sederhana lainnya.

Adapun untuk disinfeksi / penghilangan kuman yang terkandung dalam air dapat menggunakan menggunakan berbagai cara seperti khlorinasi, brominasi, ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan aktif karbon. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya air hasil penyaringan dimasak terlebih dahulu hingga mendidih sebelum dikonsumsi atau anda mungkin dapat menggunakan cara disinfeksi / menghilangkan kuman pada air secara sederhana lainnya.

Aplikasi Saringan Pasir Lambat Sederhana

Rabu, 27 November 2013

Cara menghiden volume mount di desktop ubuntu 10.04/10.10

Posted by & filed under Linux Tutorials.
Pernahkah anda merasa tidak nyaman pada saat mengakses partisi NTFS kemudian partisi tersebut otomatis muncul di desktop, jika iya dan anda merasa tidak nyaman dengan munculnya partisi tersebut ini adalah cara untuk menghilangkankan volume mount partisi yang muncul di desktop anda.
Langkah pertama install gconf-editor:
Buka terminal CTRL+ALT+T masukkan perintah berikut.
# sudo apt-get install gconf-editor

setelah selesai install gconf-editor andwa bias melajutkan  langkah berikut nya
Dengan menekan ALT+F2 di keyboard
ketikan “gconf-editor “ pada kotak dialog RUN Apllication yang muncul di layar desktop tanpa tanda petik dan klik  RUN seperti gambar di atas.
klik apps di bagian kiri configuration editor
klik nautilus
klik desktop dan hilangkan ceklist di bagian volumes_visible
sekarang volume maount partisi anda sudah hilang dari desktop,  Dan tidak akan muncul lagi pada saat anda mengakses partisi NTFS yang ada di sytem operasi anda.

Selasa, 26 November 2013

CARA MUDAHN MENGHILANGKAN KUMAN DALAM AIR


Cara Sederhana Menghilangkan Kuman dari Air Minum

Air bersih yang kita dapat dari PAM/PDAM/ledeng, sumur ataupun saringan air yang kita miliki mungkin akan terlihat bening, tidak berasa dan tidak berbau, tetapi hal itu tidak menandakan bahwa air tersebut bersih dari kuman penyakit. Sebelum dikonsumsi, sebaiknya kita harus memastikan bahwa air yang akan kita konsumsi terbebas dari kuman penyakit. Disinfeksi atau menghilangkan kuman dari air minum sangat penting dilakukan agar kuman tersebut tidak masuk ke dalam tubuh kita.

Ada berbagai cara untuk melakukan disinfeksi atau menghilangkan kuman penyakit dari air yang akan kita konsumsi. Selengkapnya sebagai berikut :


1. Memanaskan atau memasak air
Pasteurisasi atau pemanasan untuk air yang akan dikonsumsi pada suhu / temperatur 55ºC - 60ºC selama sepuluh menit akan mematikan sebagian besar patogen atau kuman penyakit yang ada/terkandung di dalam air. Cara yang lebih efektif adalah memasak atau merebus air yang akan kita konsumsi hingga mendidih. Cara ini sangat efektif untuk mematikan semua patogen yang ada dalam air seperti virus, bakteri, spora, fungi dan protozoa. Lama waktu air mendidih yang dibutuhkan adalah berkisar 5 menit, namun lebih lama lagi waktunya akan lebih baik, direkomendasikan selama 20 menit.
Walaupun mudah dan sering kita gunakan, kendala utama dalam memasak air hingga mendidih ini adalah bahan bakar, baik itu kayu bakar, briket batubara, minyak tanah, gas elpiji ataupun bahan bakar lainnya.


2. Radiasi dan Pemanasan Dengan Menggunakan Sinar Matahari
Proses radiasi ultra violetdan pemanasan air dengan menggunakan sinar matahari ini dapat dilakukan dengan bantuan wadah logam ataupun botol transparan. Botol transparan yang digunakan umumnya adalah botol plastik. Botol kaca dapat digunakan tetapi memiliki kelemahan mudah pecah, lebih berat dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemanasan. Oleh karena itu gunakanllah botol kaca yang dapat ditembus oleh sinar ultra violet.
Untuk mengantisipasi bahaya dari pemakaian plastik, sebaiknya gunakan botol plastik dengan nomor logo daur ulang 1 atau PETE/PET (polyethylene terephthalate), atau lebih baik lagi bila anda memiliki botol bernomor 5 atau PP (polypropylene). Keterangan lebih lanjut mengenai jenis plastik tersebut dapat anda lihat padanomor jenis plastik daur ulang.

contoh botol disinfeksi


Untuk mempercepat proses radiasi dan pemanasan botol transparan tersebut dicat hitam pada salah satu sisinya (50% dari permukaan botol) atau diletakkan pada permukaan media yang berwarna gelap yang dapat mengumpulkan dan menimbulkan radiasi panas. Pada kondisi demikian, setelah diletakkan selama beberapa jam (5-6 jam untuk keadaan cerah) air di dalam botol tersebut akan dapat mencapai 55ºC (mencapai suhu pasteurisasi) sehingga patogen yang ada dalam air dapat dieliminir.
Untuk hasil yang lebih baik lagi, sebelum dijemur lakukan proses aerasi dengan mengocok botol terlebih dahulu setelah itu botol diletakkan pada permukaan metal seperti atap seng.

contoh penjemuran di atap rumah




3. Air Perasan Jeruk Nipis
Cara ini efektif untuk mengatasi virus kolera. Dengan menambahkan air jeruk nipis hingga mencapai 1-5% dari air yang hendak dikonsumsi dapat menurunkan pH air di bawah 4,5. Pada tahap ini virus kolera dapat dikurangi hingga hampir 100%. Selain itu dari hasil penelitian, pertumbuhan virus kolera pada nasi dapat ditahan dengan menggunakan air jeruk nipis pada saat dimasak.
Kelemahan dari cara ini adalah bila campuran air perasan jeruk nipis terlalu banyak akan dapat merubah rasa air.
 
Labels: air bersih, botol, disinfeksi air, kuman, memasak air, sinar matahari, ultra violet

Mendapatkan Air Bersih dari Air Laut / Air Asin Melalui Proses / Cara Distilasi Sederhana

Cara paling mudah mendapatkan air bersih dari air sumur, air hujan ataupun air sungai adalah mendapatkan saringan air. Walaupun demikian, saringan air sederhana pada umumnya tidak akan mampu untuk mengatasi masalah kandungan garam yang ada dalam air baku / sumber air yang kita miliki. Untuk mengatasi masalah kandungan garam atau rasa asin tersebut dapat menggunakan cara distilasi sederhana.

Air bersih yang dihasilkan dari proses distilasi didapatkan dengan jalan melakukan penguapan terhadap air sumber / air baku. Cara ini efektif untuk menghilangkan garam yang menyebabkan rasa asin pada air. Ada dua cara sederhana dalam membuat alat distilasi air ini, yakni menggunakan panas buatan yang dihasilkan oleh kompor atau menggunakan sinar matahari.

Stove-top still merupakan model sederhana untuk alat distilasi dengan menggunakan kompor. Pertama-tama kompor memanaskan air yang ada sebuah belanga. Pemanasan tersebut akan menghasilkan uap panas yang akan dipakai untuk memanaskan belanga kedua yang berisi air sumber yang nantinya akan berisi air bersih. Pemanasan pada belanga kedua juga akan memicu munculnya uap air dari air sumber. Butiran-butiran uap air ini akan tertahan poleh membran plastik dan akhirnya akan jatuh pada wadah air bersih yang terletak ditengah-tengah belanga kedua. Untuk lebih lengkapnya lihat gambar dibawah ini.

Stove-top still


Adapun cara yang kedua adalah menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan uap air. Butiran uap-uap air tersebut kemudian akan tertahan pada kaca tembus pandang. Setelah butiran semakin banyak, maka akan berubah menjadi tetesan air yang akan ditahan oleh palung/talang air yang akan mengarahkan butiran air ke dalam wadah untuk penampungan air bersih. Ada berbagai cara distilasi menggunakan sinar matahari ini yang selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Angled Window Solar Still
Lightweight Solar Still and Cloche-style Solar Still


Dari kedua cara tersebut tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan menggunakan kompor tentunya tidak akan terpengaruh oleh perubahan cuaca (misal langit sedang mendung ataupun hujan). Sedangkan dengan menggunakan sinar matahari tentunya lebih hemat bahan bakar atau bahkan dengan kata lain tidak memerlukan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar.

Sekalipun air yang dihasilkan dari proses distilasi adalah hasil dari penguapan. sebaiknya air tersebut sebelum dikonsumsi dimasak hingga mendidih terlebih dahulu atau setidaknya dilakukan proses disinfeksi / menghilangkan kuman secara sederhana terlebih dahulu. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan kualitas air yang sedikit banyak terpengaruh pada saat penampungan / penyimpanan air hasil destilasi.

Senin, 28 Oktober 2013

CARA MUDAH MENYARING AIR


Saringan Air Tradisional

Bila anda mengalami masalah karena air di rumah anda cuma sedikit keruh, tentu anda dapat mengatasinya dengan menggunakan metode penyimpanan air untuk mendapatkan air bersih. Tetapi jika mungkin karena rumah anda dulunya adalah sawah atau dekat dengan sungai/pabrik sehingga airnya pun ternyata lebih keruh, kotor, kuning, coklat, atau bahkan mungkin air dapat berwarna hitam dan memiliki bau tak sedap maka anda dapat menggunakan bahan kimia seperti "AGS" atau tawas, atau mungkin menggunakan bahan koagulan alami seperti bubuk dari biji daun kelor atau mungkin juga dengan menggunakan saringan.

Dari hasil pertimbangan saya sendiri, untuk jangka panjang penggunaan saringan air akan lebih baik daripada menggunakan bahan campuran kimia / alami. Tentunya yang menjadi pertimbangan adalah selama air sumber yang kita miliki belum tercemar oleh limbah kimia berbahaya, air yang keruh, kotor ataupun berbau masih dapat diatasi. Jika memiliki cukup uang, anda dapat mencoba menggunakan saringan bermerk seperti ditempat / depo pengisian air minum isi ulang. Jika tidak, mungkin membuat saringan air sederhana dapat menjadi salah satu alternatif yang patut dipertimbangkan.

Untuk pembuat saringan air sederhana anda dapat menggunakan cadas, tanah liat, bambu dan arang aktif, ataupun saringan ijuk+pasir+dst. Untuk saringan dari cadas dan tanah liat. Bagus sih sebab air yang dihasilkan dapat dikonsumsi, tapi dengan cara pembuatannya yang susah dan debit air hasil penyaringan yang kecil, saringan ini bukan pilihan utama bagi saya. Selanjutnya saringan bambu, walaupun bambu mudah didapat, tetapi butuh keahlian khusus untuk bekerja dengan bambu.

Skema saringan air sederhana

Pilihan terakhir adalah membuat saringan tradisional dengan menggunakan injuk+arang+pasir+kerikil+batu. Cara membuat saringan ini cukup mudah. Saringan dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir dan batu. Hasilnya?? sangat TIDAK mengecewakan. air yang tadinya keruh, kuning atau bahkan hitam bercampur bau sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau setelah melewati saringan ini.

Untuk media tempat saringan anda dapat menggunakan bahan dari tong, drum, ember, ataupun sambungan kaleng / sambungan botol plastik. Sedangkan ukuran lapisan saringan anda dapat sesuaikan dengan masalah yang anda hadapi. Semakin bau air sumber yang didapat, sebaiknya semakin tebal lapisan arang yang digunakan. sebab salah satu kegunaan arang dalam saringan air ini adalah untuk menghilangkan bau. Bila masalah yang anda hadapi cukup berat karena sumber air yang anda miliki sudah terlalu parah, anda dapat mencoba dengan menambahkan satu buah lapisan batu zeolit.

Pada mulanya air yang dihasilkan tidak terlalu jernih, tapi lama kelamaan ± 10 menit kemudian akan menjadi jernih. Sedangkan untuk debit air yang dihasilkan, hasilnya akan tergantung pula pada ukuran saringan dan keran/saluran tempat keluarnya air bersih.

Untuk perawatan saringan air sederhana tersebut, bersihkanlah saringan air tersebut secara rutin setiap 2-3 bulan sekali terutama bila debit air yang keluar semakin kecil atau bila kualitas air yang dihasilkan mulai berkurang (menjadi keruh). Cara membersihkannya pun cukup dengan mengeluarkan semua isi saringan (injuk, pasir, kerikil, dsb) lalu cuci bersih semuanya dan jemur hingga kering. Bila telah kering masukkan kembali bahan-bahan tersebut ke dalam saringan seperti semula. Untuk menjaga kualitas saringan air, gantilah injuk yang digunakan paling lama setiap 6 bulan sekali.

Untuk melihat berbagai jenis saringan sederhana lainnya dapat anda lihat di kumpulan teknik penyaringan air sederhana.

Jumat, 25 Oktober 2013

PENYARING AIR SEDERHANA


Berbagai Teknik Penyaringan Air Sederhana

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.

Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :

1. Saringan Kain Katun.


Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
saringan kain katun

2. Saringan Kapas


Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
saringan kapas

3. Aerasi


Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
aerasi

4. Saringan Pasir Lambat (SPL)


Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
saringan pasir lambat

5. Saringan Pasir Cepat (SPC)


Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
saringan pasir cepat

6. Gravity-Fed Filtering System


Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
Gravity-Fed Filtering System

7. Saringan Arang


Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
saringan arang

8. Saringan air sederhana / tradisional


Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
saringan air tradisional

9. Saringan Keramik


Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
saringan keramik

10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu


Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
saringan cadas

11. Saringan Tanah Liat.


Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik.

Tips:
Untuk menghasilkan air yang "lebih handal", anda dapat membuat saringan yang merupakan rangkaian dari beberapa jenis saringan air. Sebagai contoh, pertama kali air disaring menggunakan saringan kain (metode 1) atau saringan kapas (metode 2) terlebih dahulu. Setelah itu, lakukan aerasi bila memungkinkan, kemudian air disaring kembali dengan Saringan Pasir Cepat, Saringan Pasir Lambat (SPL) atau Saringan air Tradisional.
Metode 9, 10, dan 11 hanya cocok untuk mendapatkan air dengan tujuan utama diminum.
Walaupun demikian, untuk semua air bersih hasil saringan agar dimasak terlebih dahulu hingga mendidih, atau mungkin anda dapat menggunakan cara menghilangkan kuman / disinfeksi secara sederhana.

Kamis, 10 Oktober 2013

TERAPI NEBULIZER PADA ANAK

BATUK-PILEK DENGAN FISIOTERAPI


Ditta Anwiena
REDAKAN BATUK-PILEK DENGAN FISIOTERAPI Gejala batuk-pilek dapat diredakan dengan fisioterapi. Agar tak mesti bolak-balik ke rumah sakit, lakukan fisioterapi di rumah. Tentu saja setelah anak yang sakit diperiksakan ke dokter. Batuk-pilek adalah penyakit yang akrab dengan anak. Baru saja si kecil sembuh, eh, beberapa waktu kemudian batuknya terdengar lagi disertai hidung meler. Yang kadang membuat miris, jika pernapasan si kecil terganggu akibat hidungnya mampet dan dari dalam dadanya terdengar suara grok-grok. Untuk anak-anak yang mengalami keluhan seperti itu, selain meresepkan obat, dokter biasanya juga menyarankan fisioterapi. Terapi pada paru-paru ini akan membantunya mengeluarkan lendir, sehingga anak bisa bernapas lega kembali. Pada umumnya untuk kasus batuk pilek yang ringan hanya dibutuhkan 1-2 kali fisioterapi tapi untuk kasus yang berat bisa dibutuhkan sampai 7 kali, bahkan lebih. Nah, kalau si kecil sering mengalami batuk-pilek, katakanlah hampir 3 bulan sekali, terbayang kan harus berapa kali fisioterapi dilakukan. Begitu pula pengeluaran tenaga, waktu, dan uang karena anak dan pendampingnya harus bolak-balik ke rumah sakit. Penghematan terhadap pengeluaran-pengeluaran tersebut sangat bisa dilakukan jika orang tua mengerti teknik fisioterapi untuk kemudian mempraktikkannya di rumah. Memang ada alat yang dibutuhkan dalam fisioterapi ini, yaitu nebulizer yang harganya relatif (berkisar 800 ribu rupiah ke atas). Namun kalau dihitung-hitung, boleh jadi harga tersebut jatuhnya lebih murah dibanding total biaya yang dikeluarkan jika harus mondar-mandir ke rumah sakit. Dan lagi, menurut fisioterapis dari RSAB Harapan Kita, Dra Ira Kusyairi, Dipl. Pt., manfaat fisioterapi bukan hanya meringankan batuk pilek karena infeksi saja, tapi juga gangguan pernapasan akibat asma atau pilek karena alergi. Namun, buru-buru Ira mengingatkan bahwa fisioterapi di rumah harus dijadikan satu paket dengan kunjungan ke dokter. Maksudnya, tetap harus diingat bahwa tujuan fisioterapi adalah memperingan gejala, sementara pengobatan tetap harus dilakukan berdasarkan pemeriksaan dokter. Fisioterapi di rumah dapat dilakukan pada semua orang, tanpa pandang umur, dari bayi hingga dewasa. Hanya saja untuk melakukan fisioterapi pada bayi, orang tua umumnya tidak memiliki rasa percaya diri. Wajar saja, karena tubuhnya masih begitu mungil. Apalagi memang ada beberapa teknik fisioterapi untuk bayi yang hanya bisa dilakukan fisioterapis profesional, misalnya untuk mengeluarkan lendir setelah proses inhalasi dengan nebulizer.

KONDISI YANG MENGIZINKAN FISIOTERAPI * Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi. * Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3 hari).

HINDARI FISIOTERAPI BILA: o Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam. o Anak mengalami sesak yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah sesaknya. o Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan muntah.

SYARAT FISIOTERAPI + Sebelumnya, anak sudah banyak minum air putih. + Pakaian yang dikenakan harus longgar. + Ruangan yang dipakai tidak banyak berdebu, tidak lembap, ventilasi udara baik. + Tersedia perlengkapan yang dibutuhkan: - bantal - tempat tidur dan kursi - alat nebulizer

TAHAPAN FISIOTERAPI
 1. INHALASI Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap kepada si sakit langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru). Alat terapi inhalasi bermacam-macam. Salah satunya yang efektif bagi anak adalah alat terapi dengan kompresor (jet nebulizer). Cara penggunaannya cukup praktis yaitu anak diminta menghirup uap yang dikeluarkan nebulizer dengan menggunakan masker. Obat-obatan yang dimasukkan ke dalam nebulizer bertujuan melegakan pernapasan atau menghancurkan lendir. Semua penggunaan obat harus selalu dalam pengawasan dokter. Dosis obat pada terapi inhalasi jelas lebih sedikit tapi lebih efektif ketimbang obat oral/obat minum seperti tablet atau sirup. Ya, karena dengan inhalasi obat langsung mencapai sasaran. Bila tujuannya untuk mengencerkan lendir/sekret di paru-paru, obat itu akan langsung menuju ke sana.

2. PENGATURAN POSISI TUBUH Tahapan ini disebut juga dengan postural drainage, yakni pengaturan posisi tubuh untuk membantu mengalirkan lendir yang terkumpul di suatu area ke arah cabang bronkhus utama (saluran napas utama) sehingga lendir bisa dikeluarkan dengan cara dibatukkan. Untuk itu, orang tua mesti mengetahui di mana letak lendir berkumpul. Caranya: * Taruh tangan di bagian dada atau punggung anak. * Minta anak menarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan. * Dekatkan telinga kita ke tubuhnya dan dengarkan asal bunyi lendir. Biasanya lendir yang mengumpul akan menimbulkan suara. Atau, rasakan getarannya. * Setelah letak lendir berhasil ditemukan, atur posisi anak: - Bila lendir berada di paru-paru bawah maka letak kepala harus lebih rendah dari dada agar lendir mengalir ke arah bronkhus utama. Posisi anak dalam keadaan tengkurap. - Kalau posisi lendir di paru-paru bagian atas maka kepala harus lebih tinggi agar lendir mengalir ke cabang utama. Posisi anak dalam keadaan telentang. - Kalau lendir di bagian paru-paru samping/lateral, maka posisikan anak dengan miring ke samping, tangan lurus ke atas kepala dan kaki seperti memeluk guling.

 3. PEMUKULAN/PERKUSI Teknik pemukulan ritmik dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk pada dinding dada atau punggung. Tujuannya melepaskan lendir atau sekret-sekret yang menempel pada dinding pernapasan dan memudahkannya mengalir ke tenggorok. Hal ini akan lebih mempermudah anak mengeluarkan lendirnya. Caranya: * Lakukan postural drainage. Bila posisinya telentang, tepuk-tepuk (dengan posisi tangan melekuk) bagian dada sekitar 3-5 menit. Menepuk bayi cukup dilakukan dengan menggunakan 3 jari. * Dalam posisi tengkurap, tepuk-tepuk daerah punggungnya sekitar 3-5 menit. * Dalam posisi miring, tepuk-tepuk daerah tubuh bagian sampingnya. Setelah itu lakukan vibrasi (memberikan getaran) pada rongga dada dengan menggunakan tangan (gerakannya seperti mengguncang lembut saat membangunkan anak dari tidur). Lakukan sekitar 4-5 kali.

4. LATIHAN BATUK Batuk merupakan cara efektif dan efisien untuk mengeluarkan lendir di saluran pernapasan. Agar batuk jadi efektif maka perlu diberikan latihan batuk. Namun latihan ini hanya bisa dilakukan pada anak yang sudah bisa diajak sedikit bekerja sama (kooperatif) atau mulai di usia batita. Untuk bayi, teknik batuk pada fisoterapi di rumah biasanya ditiadakan. Bayi biasanya mengeluarkan lendir dengan cara memuntahkannya. Adapun latihan batuk yang bisa dilakukan adalah: Anak duduk dengan agak membungkuk. Minta ia menarik napas dalam-dalam lalu tahan dan kontraksikan otot perut. Tiup napas lebih kuat dan batukkan.

5. LATIHAN PERNAPASAN Latihan ini dilakukan untuk memperbaiki dan menormalkan kembali pola pernapasan serta membantu mengeluarkan lendir. Biasanya teknik ini dilakukan pada anak yang mengalami sesak napas. Latihan ini bisa dilakukan pada anak yang kooperatif, sekitar usia 3 tahun ke atas. Sebetulnya, yang paling banyak digunakan dalam latihan ini adalah otot-otot dada bagian bawah atau diafragma.

Selasa, 01 Oktober 2013

WASPADA MENINGITIS

Kenali Gejala Meningitis (Radang Selaput Otak)

Kenali Gejala Meningitis (Radang Selaput Otak) Ayahbunda.co.id
Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Meningitis mudah menular, bisa disebabkan oleh bakteri atau virus dan jamur. Jika tak ditangani secepatnya dengan baik bisa mengakibatkan kondisi yang sangat serius, diantaranya tuna ganda, seperti lumpuh dan gangguan mental.

Menular. Meningitis sangat menular, yaitu melalui cairan ludah atau ingus ketika anak bersin, bicara, tertawa maupun batuk dan terhirup oleg orang lain ketika mereka bernapas. Penularan juga dapat terjadi jika balita makan atau minum bersama penderita dari piring dan gelas yang sama. Bahkan, memakai handuk, memegang bekas tisu yang baru dipakai membersihkan hidung, juga bisa menjadi media penularan. Penderita meningitis masih akan menularkan penyakitnya selama mereka masih menunjukkan gejala penyakit tersebut. Bahkan, penderita menagitis yang  penyebabnya bakteri, masih dapat menularkan penyakitnya sekitar 24 jam setelah mereka diberi antibiotik.

Penyebab. Umumnya penyebab adalah bakteri atau virus, kadang-kadang pula disebabkan jamur, protozoa maupun parasit. Dibandingkan dengan meningitis yang disebabkan virus, meningitis yang disebabkan bakteri agak jarang terjadi. Namun, meningitis yang disebabkan bakteri bisa mengakibatkan kondisi yang sangat serius jika tak ditangani dengan baik. Misalnya terjadi tuna ganda, seperti lumpuh dan gangguan mental.

Gejala. Muncul beberapa hari setelah balita menderita batuk pilek, diare dan muntah-muntah, yang merupakan tanda-tanda infeksi bakteri atau virus. Antara lain:
  • Demam (sekitar 39º C)
  • Lesu, lemah dan rewel.
  • Sakit kepala dan mata sensitif terhadap cahaya.
  • Kaku kuduk, kadang-kadang ruam kulit dan kulitnya berwarna kuning serta kejang.
  • Tidak mau makan, atau minum susu.
  • Kedinginan.
  • Menangis menjerit-jerik seperti kesakitan.
  • Ubun-ubun bayi yang masih terbuka mungkin tampak menonjol dan keras.
  • Pada bayi yang mash kecil, gejala-gejala klasik bisa terlihat malas menyusu, serta tampak lesu dan lemah sekali.
Masa inkubasi: 2-14 hari

Penanganan. Begitu balita terdiagnosa menderita meningitis, dia perlu dirawat di rumah sakit. Dengan penanganan yang maksimal, meningitis yang disebabkan bakteri dapat sembuh sekitar 3 minggu. Usahakan balita banyak mengonsumsi cairan dan istrirahat.

Pencegahan:
  • Lakukan imunisasi HiB/pneumokokus.
  • Jaga kebersihan dengan mencuci tangan yang bersih, terutama sebelum makan.
  • Hindari kontak dengan seseorang yang sedang tampak sakit.
  • Hindari berbagai makanan atau minuman dari piring atau gelas yang sama.