Senin, 12 November 2012

Dampak Pacaran Terhadap Belajar

Dampak Pacaran Terhadap Prestasi Belajar Remaja


… pacaran adalah saat-saat paling munafik dalam kehidupan seseorang.
Munafik karena masing-masing akan berusaha menutupi kelemahannya dan dengan pongahnya menampakkan kelebihan masing-masing bahkan hal tak lebih pun ditonjol-tonjolkan …

Zaman semakin berkembang seiring perkembangan tersebut semakin banyak pula perubahan-perubahan yang terjadi. Seperti halnya “Pacaran”. Istilah itu punya arti yaitu hubungan antara lawan jenis yang berdasarkan cinta kasih. Ada juga yang mendefinisikan pacaran sebagai sebuah sebuah usaha sadar manusia untuk mencari pasangan yang berlainan jenis, dan untuk saling mengenal yang bertujuan untuk mendapatkan pasangan, dengan tanpa adanya ikatan formal baik secara agama maupun secara hukum positif. Dahulu pacaran hanya berlaku untuk orang dewasa. Mereka (orang-orang dewasa yang berpacaran) menganggap pacaran adalah suatu ajang perkenalan untuk mengetahui karakter orang yang akan dinikahi. Bila keduanya cocok dalam berpacaran maka hubungan mereka akan dilanjutkan dalam pernikahan. Tetapi bila keduanya tidak cocok maka hubungan mereka berakhir begitu saja dan keduanya akan mencari pasangan yang lain.

Untuk sekarang ini pacaran bukan hanya untuk orang dewasa, anak remaja bahkan anak kecil sudah mengenal pacaran. Buktinya sering kita dengan istilah “Cinta Monyet” yaitu pacarannya anak kecil. Padahal kita tahu bahwa anak-anak kecil tersebut masih dalam tingkat pendidikan. Dengan adanya kenyataan ini, sehingga kami mengangkat judul ini. Karena kami berfikir pacaran tersebut sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi pendidikan si anak.

Ada beberapa masalah yang perlu digaris bawahi terhadap masalah-masalah ini adalah bagaimana sikap kita terhadap persoalan agama yang timbul dalam masyarakat secara ifrath (berlebihan) atau tafith(mengabaikan), jarang sekali menggunakan sikap tawassuth (pertengahan). Terhadap masalah pacaran pun kita tidak boleh memandang hal itu secara ifrathi. Memang pada dasarnya, sebagian besar perilaku pacaran memanfaatkan pacaran itu sebagai ajang penyaluran hasrat seksualnya secara gratis. Dan perlu diketahui bahwa pendidikan seks usia remaja (ABG) haruslah dipandang bukan lagi masalah yang tabu. Demikian halnya pada usia muda, sikap over protective orang tua dianggap juga sebagai penyebabnya. Mengapa? Karena dalam teori maupun prakteknya, usia remaja memang dianggap sebagai usia pemberontak yang belum matang. Maka dari itu Islam pun tidak secara tegas memberikan hukum bagi mereka yang pacaran :
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina ; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’:32).

Dalam buku karangan Abu Al-Ghifari yang berjudul “Pacaran Yang Islami : Adakah ?” dijelaskan bahwa makna pacaran dari sudut bahasa adalah hubungan cinta kasih antara lawan jenis di luar nikah, tidak bernilai, dan mengandung unsur-unsur yang membahayakan masa depan kedua pasangan tersebut baik dunia akhirat. Pacaran dianggapnya upaya mengenali si pacar. Padahal pacaran adalah saat-saat paling munafik dalam kehidupan seseorang. Munafik karena masing-masing akan berusaha menutupi kelemahannya dan dengan pongahnya menampakkan kelebihan masing-masing bahkan hal tak lebih pun ditonjol-tonjolkan.

 Pengarang di sini lebih menjabarkan tentang akibat berpacaran masa kini yang berhubungan dengan nafsu seksual saja. Menurutnya dalam praktek pacaran sesungguhnya adanya transfer birahi antara kedua lawan jenis yang dilanda asmara. Pengaruh pacaran terhadap prestasi belajar pacaran itu mempunyai dampak negatif bagi prestasi belajar seseorang diantaranya semangat untuk belajar kurang, karena waktunya hanya untuk memikirkan pacarnya, walaupun ada juga yang dengan pacaran bisa memberikan semangat untuk belajar, tetapi hal itu jarang sekali.

Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Cinta yang banyak perannya dalam membangun dunia itu sangat didorong oleh Islam, tetapi hal itu juga perlu diwaspadai juga karena Rasul SAW. memprediksi suatu saat akan muncul fenomena cinta yang akan melupakan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar